Semasa kecil Hafiz bersama tiga temannya menjadi empat sekawan yang gemar bermain di sungai. Mereka berjanji untuk saling membantu. Hafiz tak menyangka seorang kawannya mengalami stroke dan sakit lain yang cukup lama.
Kini sahabatnya tersebut telah tutup usia. Sosok yang selama ini diakui Hafiz, selalu mendoakan dan menenangkan dirinya.
"Sahabat yg membesar & selalu sokong. Sekarang berada dalam kain kafan & saya hanya mampu rasa tangan sahabat dgn sentuh kain kafan itu. Tangan sahabat itu lah yg selalu angkat doa & usap kepala saya dulu untuk tenangkan saya," tulisnya dalam keterangan video.
Sejak sahabatnya divonis stroke dan mengalami beberapa sakit lain, peran Hafiz begitu besar. Ia yang membantu biaya pengobatan, hingga membelikan kursi roda otomatis.
Demi menjaga perasaan Hafiz dan sang sahabat, keluarga sengaja menunggu. Mereka akan menguburkan jika Hafiz telah sampai di Kelantan, Malaysia.
"Keluarga sahabat semua tunggu saya sampai untuk uruskan jenazah. Waktu di Airport, menitis air mata saya. Rindu & cinta sangat dkt sahabat saya. Bila sampai di Kelantan terus ke bilik Jenazah, Ya Allah saya tak boleh tahan lagi diri ni," tulisnya dalam caption.
Tak dapat dipungkiri, kehilangan orang terdekat akan membawa duka mendalam. Hingga Hafiz yang awalnya terlihat tegar, pada takbir kedua pecah sudah tangisnya. Ia tak sanggup menahan derai air mata harus berpisah dengan sahabat sejatinya.
"Takbir pertama saya okay, takbir seterusnya. Saya start menangis, sebak, badan saya menggigil & suara saya tak dapat tahan lagi sebak itu," imbuhnya.
Posting Komentar
Posting Komentar