Sebuah perahu yang ditumpangi 20 orang wisatawan di Waduk Kedung Ombo terbalik, sebelas orang selamat, 6 orang meninggal sementara itu 3 orang masih hilang.
Momen Hari Raya Idul Fitri merupakan waktu untuk berkumpul dengan keluarga.
Setelah silaturahmi dan makan bersama, beberapa keluarga biasanya memiliki budaya untuk berwisata bersama.
Untuk tahun 2021, Hari Raya Idul Fitri cukup berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya ketika bisa berkumpul dengan keluarga besar yang mudik dari tanah rantau.
Pasalnya, pemerintah telah memutuskan peniadaan mudik selama momen Lebaran.
Kendati demikian, masyarakat masih dapat menikmati Lebaran dengan mengunjungi berbagai tempat wisata.
Salah satu contoh tempat wisata yang buka selama Lebaran adalah Waduk Kedung Ombo Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Di saat masyarakat tengah membagikan momen liburan Lebaran.
Sayangnya, ada kejadian yang cukup menyedihkan saat liburan itu berlangsung.
Sebuah perahu kecil yang ditumpangi oleh 20 orang wisatawan di Waduk Kedung Ombo justru terbalik.
Insiden perahu terbalik itu terjadi pada Sabtu (15/5/2021) sekitar pukul 11.30 WIB.
Total penumpang di dalam kapal yang terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali dipastikan berjumlah 20 orang.
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengungkapkan, sebelumnya sempat beredar ada 16 orang, tetapi yang benar adalah 20 orang wisatawan.
"Jadi 20 orang menaiki kapal, sedangkan kapal maksimal memuat 12 orang," ungkap dia saat memantau evakuasi di waduk tersebut, dikutip dari TribunSolo, Minggu (16/5/2021).
Awal Mula Perahu Terbalik
Perahu milik Kardiyo yang dikemudikan Galih itu rencananya hendak menuju warung apung yang berada di waduk.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Semarang Nur Yahya menjelaskan, detik-detik perahu terbalik berawal dari penumpang yang melakukan foto selfie di bagian depan perahu.
"Pada saat kapal sudah ingin mencapai warung apung, banyak penumpang yang melakukan selfie di depan kapal sehingga kapal yang ditumpangi menjorok ke depan sehingga air mulai masuk kapal kemudian kapal terbalik," tuturnya.
Salah satu saksi mata, Tinuk, menuturkan hal yang sama dengan Nur Yahya.
"Posisi penumpang saat selfie banyak yang ada di depan kapal sehingga air mulai masuk dan kapalnya terbalik," ungkapnya.
6 Wisatawan Meninggal
Saat berita ini ditulis, enam penumpang telah ditemukan dalam kondisi meninggal.
Kerja keras evakuasi dilakukan menjelang sore sekira pukul 16.00 WIB hingga kini pukul 19.22 WIB masih dilakukan, Sabtu (15/5/2021).
Di antaranya dilakukan oleh tim dari Basarnas Pos Surakarta, Polair Polda Jateng, BPBD Boyolali hingga relawan lainnya.
3 orang dari 9 wisatawan yang hilang usai perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Dilansir dari TribunSolo.com di lapangan, jenazah korban tenggelam tersebut dua anak-anak atau balita, 1 orang dewasa.
Adapun jaraknya penemuan korban sekira 50 meter dari lokasi kejadian di perairan Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu.
Ketiga korban ditemukan oleh petugas gabungan sekitar pukul 17.20 WIB atau menjelang Magrib.
Selang beberapa saat kemudian ditemukan kembali 3 korban tenggelam dalam keadaan meninggal dunia.
Yakni pada menit ke 18.22 WIB adalah seorang anak kecil yakni korban ke-4 yang berhasil dievakuasi.
Kemudian pada menit ke 18.38 ada korban ke-5 dan pukul 18.45 WIB yakni korban ke-6.
Maka total korban tenggelam akibat perahu terbalik menjadi 6 orang.
"Masih kurang 3 korban," ungkap Koordinator Evakuasi Insiden Waduk Kedung Ombo, Kurniawan Fajar Prasetyo dikutip dari TribunSolo.com, (16/5/2021).
Sementara itu, video detik-detik perahu tenggelam sempat dibagikan oleh akun Instagram @visitsurakarta.
Bukber Berujung Petaka, Puluhan Warga Muntah-muntah Keracunan Takjil, 1 Tewas
Sementara itu masih di Provinsi Jawa Tengah, kegiatan buka bersama di Dusun Ringin, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandang berujung petaka.
Dari puluhan warga yang keracunan takjil, satu warga dikabarkan meninggal dunia.
Seorang warga Dusun Tuk Ringin, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan atas nama Sudarmi (71) yang menjadi korban keracunan akibat takjil dilaporkan meninggal dunia pada Senin (10/5/2021) pukul 02.00 dinihari.
Hal itu disampaikan oleh Camat Karangpandan, Sri Suwarni kepada TribunSolo.com.
"Iya benar ada warga kami yang meninggal dunia di RSUD Karanganyar," katanya.
"Dirinya merupakan warga dari RT 02/RW 08," imbuhnya.
Sebelumnya dikabarkan warga warga dari RT 02, 03, dan 30 RW 08 Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, dikabarkan mengalami keracunan akibat makanan takjil pada Sabtu (8/5/2021).
Dari informasi terakhir yang dihimpun TribunSolo.com setidaknya ada 69 warga yang jadi korban.
Mereka mengalami gejala yang sama yaitu, kondisi panas dingin, muntah dan diare.
Korban tersebut dirawat di dua tempat yaitu RSUD Karanganyar dan Puskesmas Karangpandan.
Kronologi Lengkap
Puluhan warga Dukuh Puntuk Ringin, Desa Gendu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar dilarikan ke puskesmas karena keracunan makanan, Minggu (9/5/2021).
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, ternyata kejadian nahas bermula dari acara buka bersama anak - anak TPA di Masjid At Taubah, Sabtu (8/5/2021) sore.
Anak-anak itu berasal dari RT 02 dan 03, RW 08, Dukuh Puntuk Ringin.
Kepala Desa Gerdu, Veri Kurnyanto mengungkapkan, mereka mendapat takjil nasi oseng kacang panjang, dan es buah buatan warga setempat.
"Sebagian tidak dimakan di situ. Ada yang dibawa pulang dan ada yang dimakan orang tua," kata dia kepada TribunSolo.com.
Posting Komentar
Posting Komentar