Wanita Ini Minta Maaf setelah Tuding Tetangga Nganggur tapi Banyak Duit karena Babi Ngepet

 

Wanita Ini Minta Maaf setelah Tuding Tetangga Nganggur tapi Banyak Duit karena Babi Ngepet.

Beberapa waktu lalu itu aksinya dalam video menjadi viral.

Ia mengaku mengetahui tetangganya melakukan pesugihan babi ngepet lantaran nganggur tapi duitnya banyak.

Ucapan itu dilontarkan setelah isu babi ngepet menghebohkan warga Kelurahan Bedahan, Sawangan, Kota Depok, sejak Selasa (27/4/2021).

Babi ngepet diketahui dipercaya merupakan jelmaan manusia yang ingin kaya secara cepat, dengan cara pesugihan.

Kepada warga, ibu tersebut mengaku sudah memantau tetangganya yang dipercayainya pakai babi ngepet.

"Dari kemarin saya pantau pak orang ini, dia nganggur tapi duitnya banyak," ucap ibu-ibu itu dengan semangat, dilansir TribunJakarta.com dari akun Instagram mintulgemintul.

Bahkan, agar segera ketahuan siapa pemilik babi ngepetnya, sang ibu mengaku sampai melempar suatu jimat ke rumahnya.

"Saya udah lewat rumahnya, udah saya lempar jimat biar ketahuan.

Dia ini rumahnya dekat sama teman saya. Jadi teman saya yang ngelaporin ke saya, sebelum kejadian ini," ucapnya lagi.

Video tersebut langsung viral dan mendapatkan kecaman dari warganet.

Ibu yang diduga bernama Wati ini sempat mengunggah video klarifikasi setelah video pertamanya viral.

Ia mengaku tak terima karena disebut fitnah.

"Buat semuanya yang ada di grup manapun. Saya cuma mau bilang, tuduhan dan ucapan kalian di bulan suci Ramadhan ini, buat saya terima kasih banyak," tegas sang ibu di akun mintulgemintul.

Tak hanya itu, ibu-ibu itu juga menegaskan bahwa dirinya tidak ada sangkut pautnya dengan babi ngepet yang ada di Depok.

"Saya mau tegasin, kalau saya tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan yang namanya bagong atau babi ngepet yang ada di kampung Bedahan.

Jadi bukan saya, keluarga saya apalagi suami saya, yang bersangkut paut dengan bagong itu," tegasnya.

Bahkan ibu ini tak segan akan melaporkan netizen yang menyebutnya telah memfitnah, itu ke kantor polisi.

"Ucapan dan kata-kata itu bisa mencemarkan nama baik saya. Dan saya bisa melaporkannya," tegasnya.

Kini yang terbaru, ibu tersebut meminta maaf atas ucapannya terkait babi ngepet.

Sambil ditemani Ketua RW setempat, Wati menyampaikan permintaan maafnya jika telah menyakiti hati tetangganya.

"Assalaimualaikum, saya Syarif dari RW 10 Ragajaya dan didampingi senior saya dalam hal ini saya mendampingi warga saya yang bernama Ibu Wati, yang akan mengklarifikasi videonya terkait video tentang babi ngepet tadi, mari sama-sama kita dengarkan dari Ibu Wati," kata Ketua RW dikutip dari IG Lambe_Turah, Kamis (29/4/2021).

Tak lama setelah itu, Wati mengurai permintaan maafnya.

"Assalamualaikum wr wb, buat warga Kampung Baru Ragajaya, pokoknya buat semua warga Kampung Baru yang saya tidak sebutkan satu per satu karena saya tidak apal," kata Wati.

"Saya di sini hanya merantau dan ngontrak, saya mau minta maaf atas video tadi yang saya ucapkan, seribu minta maaf dari ujung kaki sampai ujung kepala saya bener-bener minta maaf,"

"Sekali lagi saya minta maaf, itu adalah kesalahan dari air ludah saya atau lidah saya, saya mohon maaf sebesar-besarnya kalau memang ini menyakitkan warga Kampung Baru atau Ragajaya ya, saya terima kasih dan meminta maaf," sambung Wati.

Babi diduga jadi-jadian di Depok disembelih bagian tubuh dipisah

Babi diduga jadi-jadian di Kelurahan Bedahan, Sawangan, Kota Depok kini sudah disembelih dan dikuburkan di lokasi sekitar.

Hewan yang disebut babi ngepet ini sontak mengebohkan masyarakat termasuk publik di media sosial.

Sebelumnya di media sosial, beredar video dan foto diduga babi ngepet ini sudah ditangkap dan berada di kandang warga.

Hingga akhirnya, babi tersebut kini sudah disembelih lalu dikuburkan.

Meski banyak yang menyebut bahwa babi tersebut adalah makhluk jadi-jadian alias babi ngepet, namun berdasarkan penglihatan mata, hewan ini sama seperti babi hutan pada umumnya.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, babi ini berukuran kecil, berbulu hitam lebat, dengan moncong yang cukup panjang.

Setelah ditangkap babi yang diduga jadi-jadian ini tampak lemas.

Sesekali, babi tersebut berjalan mengitari dalam kandang.

Sekali berhenti, babi ini mencoba untuk menggali tanah menggunakan moncongnya.

Babi tersebut disembelih siang kemarin, Selasa (27/4/2021).

Ketua RW setempat, Abdul Rosad, mengatakan penyembelihan ini dilakukan musabab ukuran babi diduga semakin mengecil.

“Terakhir itu berat 15 kilogram, tinggi babi dan lebar 15 centimeter, seperti kucing,” ujar Rosad dikonfirmasi wartawan, Selasa (27/4/2021).

Selain itu, seorang warga bernama Suhanda menyebut penyembelihan dilakukan untuk menghindari kerumuman orang semakin banyak.

“Karena kalau enggak dieksekusi dari sekarang, itu mengakibatkan kerumunan orang semakin banyak," ujar Suhanda.

"Karena sekarang kita lagi pencegahan Covid-19, makanya kita cepat-cepat dari RT, dari RW, mengatakan harus dieksekusi secepatnya supaya tidak ada kerumunan banyak-banyak,” pungkasnya.

Rosad menuturkan, sebelum babi disembelih terlebih dulu dilakukan pengajian oleh warga sekitar.

“Sebelum dipotong dilakukan pengajian dengan memotong leher,” ungkapnya.

Babi tersebut kemudian dimakamkan di lokasi sekitar.

Berbeda seperti pemakaman binatang pada umumnya, bangkai babi ini dikubur terpisah antara bagian badan dan kepalanya, meski masih dalam satu lubang yang sama.

Bagian badan, diletakan di dalam sebuah kotak dan lebih dulu ditimbun menggunakan tanah.

Setelah itu, baru dilanjutkan dengan menguburkan kepala babi tersebut yang telah diletakkan di dalam kotak lainnya.

“Iya badan dan kepalanya langsung dibungkus menggunakan kain sorban yang digunakan untuk penangkapan dan kain yang digunakan saat pemenggalan babi ngepet,” kata Farhan, satu dari sejumlah warga yang ikut mengubur babi.

“Dikuburnya masih satu lubang dengan membuat dua kotak untuk memisahkan antara badan dan kepala untuk tidak hidup kembali,” sambungnya.

Farhan lantas mengungkap alasan mengapa babi tersebut dikubur dengan badan dan kepala yang terpisah.

Rupanya, hal itu dilakukan karena warga percaya jika badan dan kepala babi tersebut dikuburkan tak terpisah, maka akan hidup kembali.

“Iya kami disuruhnya mengubur seperti itu, tidak ada penaburan kembang karena yang dikuburkan babi (diduga) ngepet yang berbentuk hewan bukan manusia,” tuturnya.

(TribunJakarta.com)

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter