Melihat Artefak Peninggalan Nabi Muhammad di JIC Jakut, Ada Rambut-Alas Kaki

Puluhan artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dipamerkan di Jakarta Islamic Centre (JIC), Jakarta Utara. Barang-barang bernilai sejarah tersebut diharapkan menambah kecintaan umat Islam kepada baginda Rasulullah.

Dilihat detikcom di lokasi, Jumat (23/4/2021), sejumlah peninggalan bersejarah yang dipamerkan itu di antaranya yakni rambut, busur panah, hingga sorban milik Nabi Muhammad SAW. Kemudian, ada juga peninggalan milik para sahabat Rasulullah seperti pedang Khalid bin Walid dan pedang Sayyidina Hussain.

Ketua Penyelenggara Muhammad Rifqi mengatakan, ada 35 item yang dipamerkan. Dia berharap, pameran artefak Nabi Muhammad dan para sahabat ini dapat menambah kecintaan umat Islam kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

"Ini 35 item. Ini memang bukan hanya ada peralatan perang, tapi juga ada kiwsah makam Rasulullah, lalu ada juga kiswah Kakbah di zaman Utsmani, lalu kita juga ada semacam gembok kunci makam Rasulullah," ujar Rifqi saat ditemui dilokasi.

Rifqi menjelaskan, barang-barang bersejarah tersebut di dapat dari sejumlah tempat. Menurutnya artefak-artefak tersebut juga sebelumnya telah dipamerkan di Brunei Darussalam, Malaysia dan Singapura.

"Sebelum-sebelumnya barang-barangnya ini didapat dari Mesir, Kairo, dari Mekkah, Madinah dan juga Yaman. Ini tempat-tempat yang sejarah. Jadi ada arkeolog selama 20 tahun mencari, bahkan pernah ditemukan di salah satu pasar di Madinah," ucap Rifqi.

Puluhan Artefak Mulai Dari Rambut Hingga Alas Kaki Nabi Muhammad SAW Dipamerkan di JIC (Foto: Rahmat fathan-detikcom)

Pameran ini akan dilaksanakan selama sebelas hari. Terhitung mulai dari Jumat (23/4) hingga Senin (3/5). Adapun waktu operasionalnya dimulai pada pukul 10.00 WIB hingga 17.00 WIB dan dilanjut lagi seusai salat tarawih hingga 22.00 WIB.

Kemudian, panitia penyelenggara juga menyediakan tes antigen bagi para pengunjung. Pameran ini diadakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Rifqi mengatakan, pihaknya tidak menjual tiket bagi masyarakat yang ingin datang berkunjung. Menurut dia, para pengunjung cukup membayar infak atau sumbangan kepada panitia penyelenggara.

"Untuk masyarakat umum silakan hadir. Ini bentuknya infak, karena ada biaya mendatangkan barang-barang itu. Dari pajak, lisensinya, asuransinya, ini tanggung jawab kami. Kalau terjadi apa-apa dari barang tersebut, cacat, atau ada yang kegunting, jadi semua komitmennya ada pada Ketua Penyelenggara," kata dia.

"Mudah-mudahan infak ini bertujuan baik. Menjaga, merawat, karena memang nggak murah kita mendatangkan kesempatan yang luar biasa Alhamdulillah. Mudah-mudahan punya makna, kita memperkenalkan bagaimana kecintaan kita kepada Rasulullah SAW," lanjut Rifqi.

Salah satu pengunjung, Syaiful Gade (52), mengaku senang dengan adanya pameran ini. Dia mengaku antusias melihat peninggalan dari Nabi Muhammad dan para sahabat.

"Kita antusias sekali karena terus terang saya baru pertama kali melihat artefak baginda Rasulullah SAW. Terus kalau misalnya kita mau lihat kita harus ke Turki ya, lumayan jauh, biaya juga. Jadi Alhamdulillah diadakan di Indonesia, di Jakarta khususnya," ujar Syaiful.

Syaiful turut mengajak dua orang putrinya. Dia hendak mengajarkan ke anak-anaknya tentang sejarah Nabi Muhammad.

"Iya supaya anak-anak tahu agama kita asalnya dari siapa ya. Ini rambutnya, ini baju perangnya. Seperti memberikan edukasi supaya anak-anak paham agamanya Islam siapa yang bawa," ucap dia.

Syaiful merasa terharu bisa melihat peninggalan Nabi Muhammad dan para sahabat. Dia mengatakan berbagai peninggalan itu menunjukkan semangat Nabi Muhammad saat menyebarkan ajaran Islam. (detik.com)

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter