Kakek Tuna Rungu di Payakumbuh, Simpan Uang Rp82 Juta dalam Karung

Seorang kakek tuna rungu membuat heboh Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat. Bagaimana tidak kakek bernama Palyuri (81) itu membawa karung berisi uang puluhan juta.

Sang kakek datang ke Bank Nagari di daerah itu, untuk menabungkan uang yang telah dikumpulkannya. Setelah dihitung uang yang berada di dalam karung mencapai Rp82 juta. 

Salah satu pihak keluarga kakek, Anton menceritakan, uang puluhan juta tersebut merupakan milik kakek yang akrab disapa Biyok. Uang itu didapatkan dari hasil kerjanya mencuci piring di tempat kondangan. Bukan hasil mengemis.

Karena keterbatasannya, Biyok kesulitan berkomunikasi dengan orang banyak meskipun dikenal sangat rajin bekerja.

"Biasanya dia bekerja sebagai pencuci piring di tempat-tempat pesta pernikahan di Payakumbuh. Uang tersebut pun juga bukan dari hasil mengemis, kata Anton seperti umma kutip dari Merdeka, Senin (22/2/2021).

Sebelumnya uang yang disimpan Biyok ini hanya diletakkan di rumahnya. Namun dari hasil koordinasi pihak kelurahan bersama dengan pihak keluarga, uang milik Biyok disimpan di Bank Nagari.

Lurah Tigo Koto Diate, Kecamatan Payakumbuh Utara, Musleniyetti mengatakan, awalnya pihaknya mendatangi rumah dari Biyok karena terdapat informasi bahwa yang bersangkutan tidak mendapatkan perhatian.

Setelah mendapatkan informasi tersebut lurah ini langsung menemui dan meninjau ke rumah Biyok yang berada di Padang Kaduduak guna memastikan kebenaran informasinya.

"Awalnya soal Biyok ini viral di Facebook dengan informasi bahwa dia tidak mendapatkan perhatian atau bantuan. Setelah dicek dan datang ke lokasi, ternyata terjadi misinformasi dan malahan ditemukan fakta baru bahwa dia memiliki uang yang disimpan di dalam tumpukan kain di rumahnya," katanya.

Setelah mengumpulkan uang yang tersimpan di dalam setiap tumpukan kain tersebut, didapatkan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam karung 50kg dan satu kaleng uang recehan.

"Saya juga koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk keluarga untuk membawa uang tersebut agar ditabung di bank. Sebab kalau tidak, akan berisiko terhadap keselamatan dan kenyamanannya. Apalagi Biyok sebelumnya juga pernah mendapatkan perlakuan jahat yang hampir merenggut nyawanya," kata Mus.

Perwakilan pihak Bank Nagari, Eko mengatakan, untuk menghitung seluruh uang yang dibawa oleh Biyok ini membutuhkan waktu dua hari. Dari penghitungan total keseluruhan uang yang dimiliki Biyok ini lebih kurang berjumlah Rp82 juta.

"Besaran uang yang kami hitung mulai dari uang pecahan Rp1.000 hingga Rp100.000 dengan jumlah penghitung delapan orang pada hari Kamis (18/2) dan 12 orang pada hari Jumat (19/2) lalu," katanya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter